Mau'idhoh

Dari 'Abdulloh bin 'Abbas rodliyallohu 'anhumaa, bahwasanya Rosululloh Shollallohu 'alaihi wa 'alaa aalihi wa sallam bersabda,

"Jagalah Alloh, Alloh akan menjagamu. Jagalah Alloh, engkau akan mendapatkan-Nya di hadapanmu.

Jika engkau meminta, memintalah kepada Alloh. Dan jika engkau memohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Alloh.

Ketahuilah, jika seluruh umat bersatu untuk memberikan manfaat kepadamu, niscaya mereka tidak akan bisa melakukannya kecuali dengan apa yang telah Alloh taqdirkan bagimu. Dan jika seluruh umat bersatu untuk memberikan mudhorot kepadamu, niscaya mereka tidak akan bisa melakukannya kecuali dengan apa yang telah Alloh taqdirkan atasmu. Pena telah diangkat dan catatan telah kerin
g."

(HR. Tirmidzi, dia berkata "Hadits hasan shohih")

15 Juli 2009

FILE 122 : Obrolan Siang tentang Zakat Profesi

Bismillahirrohmanirrohim

Walhamdulillah, wash-sholaatu wassalamu 'ala Rosulillah Shollallohu 'alaihi wa 'ala alihi wa sallam

Wa ba'du

........

.

13:16

D : Assalamualaykum...

mau tanya lagi...

13:17.

gi sibuk ga’?

S : Wa'alaykumussalaam warohmatullohi wa barokaatuh.

ga ...

D : hmmm....

maaf tetap bahas soal yang kemaren masalah zakat..

13:18.

S : yup..

D : zakat selain zakat fitrah tu syarat kelaurinnya apa?.

keluarin...

maksudnya...

S : zakat itu yang aku tahu ada 2

zakat fitrah dan zakat maal.

13:19

kalo zakat fitroh insyaAlloh sudah tahu ya.

D : yups..

S : klo zakat maal itu banyak jenis dan rinciannya.

D : zakat mal..

hmm.

jelaskan mengenai zakat mal apa saja?

13:20.

S : Antara lain aja ya ...

D : jenisnya apa n syaratnya?.

S : wah panjang

Misal ada zakat hewan ternak.

meliputi unta, sapi/kerbau, dan kambing/domba

masing2 ada nishabnya sendiri.

13:21

D : oke...

syarat umum zakat mal aja?

S : yang pokok sampai nishab dan sampai haulnya (1 thn).

lalu ada zakat tanaman dan buah2an

13:22.

D : n berarti zakat ternak , pertanian merupakan bagian dari zakat mal ya..

S : yup.

zakat emas dan perak

kemudian zakat pertambangan

13:23.

zakat barang temuan

ada juga zakat tijaroh (perdagangan), tapi masih ada khilaf di antara para 'ulama' soal wajib tidaknya.

D : yups..

13:24.

alhamdulillah aq dah ngerti bab itu..

yang penting dari zakat maal..

harus memenuhi nishab n haul..

S : yup.

juga jenis barang yang dizakati tidak boleh sembarangan

13:25.

misal zakat tebu

itu ga ada.

13:26

D : hmm.

13:27.

berarti zakat mal itu merupakan intinya sedangan zakat ternak,emas dll merupakan anak intinya..

betul g?.

13:29

gimana????.

S : apanya ...

13:30.

D : zakat ternak,emas dll merupakan bagian dari zakat mal...betul g?

13:31.

S : ya

D : gini soalnya kemaren pas itu pulang kan....

aq bahas ma fulan bab zakat profesi...

13:32.

dy udah ikut zakat profesi...

n ada seniorq di kos...

yang umurnya sudah lumayan tuk jadi bapak..

bilang mengenai zakat profesi....

S : he-eh

13:33.

D : katanya..

zakat profesi dimunculkan oleh kesepakatan para ulama...

yang sebelumnya berpikir mengenai zakat pertanian...

13:34.

katanya seorang petani yang mengalami masa panen dikenakan zakat pertanian...

S : iya...

D : terus para ulama mengqiyaskan dengan jaman sekarang...

13:35.

n membandingkan dengan harta petani,..

menurutnya masak petani yang penghasilannya aja g cukup...n hasil panennya yang mungkin aja sedikit,...

tetap dikenakan zakat,..

13:36.

masak kita yang PNS,dokter yang gajinya lumayan gede

tidak dikenakan zakat..*)

nah atas dasar itu sebagian ulama membolehkan adanya zakat profesi n ada sebagian yang tidak...

13:37

terus anggapan atau pertimbangan menurutmu ulama yang membolehkan zakat profesi gimana?.

13:38

apakah termasuk bid’ah...

???

S : sebelumnya kita tinjau dulu masalah zakat pertanian tadi.

khusus zakat pertanian, tidak disyaratkan adanya haul (1 tahun), tapi harus dibayarkan setiap kali panen

13:39.

D : trus..

13:40.

lho kok ga dilanjut..

S : dalilnya di QS. An-An'am ayat 141.

13:41

D : yups...

S : "...dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya."

kemudian di samping itu masih ada nishab lho.

jadi kalo hasil panennya kurang dari nishab ya gak kena kewajiban zakat

13:42.

naahh, nishab zakat pertanian ini ga ada penjelasannya dalam Al-Qur'an, tapi dalam hadits

D : hadist apa bos?.

S : Jadi tidaklah benar kalo ".. menurutnya masak petani yang penghasilannya aja g cukup...n hasil panennya yang mungkin aja sedikit,.. tetap dikenakan zakat,.."

13:43.

kalo panennya sedikit (tidak sampai nishab), ya nggak kena zakat lah

jangan lupa yang kena kewajiban ini petani/pemilik ladangnya, bukan buruhnya.

haditsnya aku lupa periwayatnya

tapi batasannya 5 wasaq (sekitar 700 kg).

13:44

D : alhamdulillah udah ngerti sekarang....

soalnya kemaren aq kayak dipojokan ma senior q itu..

n fulan mengiyakan n allan juga,....

13:45

S : ya iyalah, dia khan membela ideologi/pemahamannya.

sedang allan sama fulan keliatannya belum begitu paham masalah zakat dalam Islam

D : hhmmm...

13:46

terus masalah kesepakatan ulama tentang pemberlakuan zakat profesi yang disandingkan dengan petani apa bid’ah?.

13:47

S : bisa jatuh ke dalam bid'ah jika menyandarkannya kepada agama.

D : sip..

sependapat...

13:48

S : kalo 'ulama' yang menyatakan ttg zakat profesi itu, hakikat pembayarannya seperti yang aku jelasin kemarin.

D : tolong ulangi?

aq lupa?.

S : yaitu kalo ada sisa gajinya yang ditabung tiap bulan lalu sampai nishabnya, maka setelah setahun harus dikeluarkan zakatnya

13:49.

hal itu karena mereka mengqiyaskan uang dengan emas dan perak

kalo zaman dulu khan alat pembayaran itu emas (dinar) dan perak (dirham).

13:50

kalo zaman sekarang, uang merupakan alat pembayaran pengganti emas dan perak (yang dijadikan jaminan oleh bank yang menyebarkan uang seperti BI).

makanya jatuhnya dia seperti zakat emas dan perak (yakni harta kekayaan yang disimpan)

di sinilah maka Islam sangat menganjurkan agar uang itu diputar.

13:51

agar tidak habis termakan zakat.

diputar maksudnya dijadikan modal usaha dll, tidak disimpan saja

13:52.

D : sip..

kemaren aq juga dipojokkan...

katanya zakat profesi itu tidak ada nishabnya..

S : gpp, aku juga pernah merasakan seperti itu kok.

D : jadi dipotong 2,5%

13:53.

perbulan untuk tiap penghasilan..

hmm....

S : tahu nggak, besaran 2,5% itu dari mana ?

D : ga tahu?.

13:54

S : kalo dari penjelasanku tadi, karena uang tabungan itu diqiyaskan dengan emas dan perak, maka besaran zakatnya juga sesuai emas dan perak.

yaitu 2,5%

Kalo sesuai pernyataannya tadi "...zakat profesi itu tidak ada nishabnya...".

13:55

Terus netapin 2,5% dasarnya apa, coba ?.

kenapa ga 5% atau 10% (spt zakat pertanian yang diqiyaskannya tadi)

D : yups...

sependapat..

13:56.

sayangnya 2 temanq mengiyakan...

S : kalo mengqiyaskan hukum, maka hukum2 yang berkaitan dengan hal yang diqiyaskan tersebut jadi sama.

mungkin karena mereka belum paham

13:57.

yang sabar aja

D : alhamdulillah...

kemaren abis senior yang dianggap oleh allan n fulan lebih banyak ilmunya..

pergi...

aq bilang ke fulan..

bahwa sesuatu hukum itu ada dasarnya...

13:58

terus apabila kita mengkaitkan sesuatu...

menurut ato sesuai akal..

itu adalah bid’ah...

karena kita udah punya pegangan Al Qur’an,hadits, ijma’,qiyas..

13:59.

S : agak melenceng

karena qiyas itu juga pakai akal lho.

D : eh iya...

tapi akal yang menjurus kan...

kalo ini enggak...

masak dy bilang petani aja dikenakan zakat....

14:00

masak kita yang penghasilannya gede g dikenakan zakat....

khususnya zakat profesi..

S : cuma qiyas itu dipakai umumnya kalo ada hal2 baru/modern.

14:01

sekarang coba lihat, pada zaman Rosul ada nggak pembagian2 profesi itu.

sudah ada khan

ada yang jadi tabib (dokter), tukang besi, nelayan, dll.

14:02

terus di zaman Khulafaur Rasyidin sudah ada gubernur, pegawai pemerintahan juga.

pernahkah ada riwayat mereka dikenakan zakat terhadap "PENGHASILAN" mereka ?

14:03.

D : yups...

14:04.

makanya itu yang aq sesali kenapa kok dibandingkan dengan petani mengenai zakat profesi

.

.......

.

*) Menarik untuk membandingkan ungkapan ini dengan apa yang ditulis oleh Syaikh Sayyid Sabiq dalam Fiqh Sunnah, Kitab Zakat. Dalam buku Panduan Zakat Menurut Al-Qur’an dan as-Sunnah (Terjemahan Fiqh Sunnah, Kitab Zakat) penerbit Pustaka Ibnu Katsir, Bogor cet. I (Ramadhan 1426/Oktober 2005) hal. 62 dinyatakan

‘….Al-Atsram meriwayatkan bahwa pegawai ‘Umar menulis surat kepada ‘Umar untuk meminta kejelasan tentang kebun yang di dalamnya terdapat buah persik dan delima yang hasilnya jauh berkali – kali lipat lebih banyak dibandingkan buah anggur (yang dikenakan zakat pertanian –ed). Lalu ‘Umar pun menjawab,”Tidak ada kewajiban sepersepuluh (zakat) padanya. Semua itu hanya termasuk pohon besar yang berduri.”’ Selesai.

Bagaimana kiranya bila kelak qiyas seperti ini melebar sehingga mewajibkan pada perhiasan mutiara, intan, berlian (dan logam mulia lainnya) lantaran membandingkannya dengan emas dan perak ?

Sementara dari buku yang sama hal. 47 dinyatakan bahwa

‘…Para ‘ulama’ SEPAKAT tentang tidak adanya kewajiban zakat atas intan, mutiara, permata, dan batu mulia lainnya, kecuali jika dimaksudkan untuk perniagaan, maka dikenakan zakat atasnya (yaitu zakat barang perniagaan –ed).’ Selesai

Link Terkait:

.

Silahkan Disimak Juga :

.

Subhanakallohumma wa bihamdihi,

Asyhadu an laa ilaaha illa anta, wa astaghfiruka wa atuubu ilaika

Wa akhiru da'wana, walhamdulillahirobbil 'alamin

2 komentar:

Bagi antum yang ingin memberikan komentar, harap tidak menyertakan gambar/foto makhluk hidup. Bila tetap menyertakan, posting komentar tidak akan saya tampilkan. Syukron !